Keripik singkong

Keripik Singkong.Datang ke Bukittinggi yang tidak lengkap rasanya tanpa mengambil gambar di sekitar jam Gadang yang telah menjadi ikon kota ini. Tetapi hanya membawa foto tentu saja tidak akan cukup sebagai suvenir untuk kerabat dan kolega di bidang asal. Sedikit camilan khas dari kota keren ini tentu akan memberikan lebih banyak kesan kepada mereka. Dari banyak pilihan kuliner khas, Karupak Sanjai mungkin layak menjadi pilihan utama bagi Anda untuk dibawa pulang sebagai suvenir khas dari Bukittinggi.Meskipun komunitas lokal bernama Karupuak, camilan ini sebenarnya dalam bentuk chip yang terbuat dari singkong mentah. Karupuak Sanjai umumnya dibagi menjadi tiga jenis, tawar-menawar tanpa putih, asin kuning, dan spicing pedas atau populer disebut keripik Balado.Di antara ketiga jenis chip ini, keripik Balado adalah jenis yang paling populer dan dianggap paling khas karena terasa manis pedas. Oleh karena itu, kadang-kadang orang disalahpahami dan menganggap chip Sanjai menjadi keripik Balado.Nama Sanjai berasal dari nama jalan atau area di bagian utara kota Bukittinggi. Jalan Sanjai terletak di Desa Manggis, Desa Manggis Kantiang Sanjai, Kota Bukittinggi. Penampilan nama ini tentu bukan tanpa alasan.Warga yang tinggal di sekitar Jalan Sanjai memang rata-rata bekerja sebagai pengrajin chip singkong. Tidak hanya itu, wilayah Sanjai itu sendiri memang dipercaya sebagai wilayah asal distribusi industri chip singkong di Bukittinggi.Secara historis, memang, penghuni Sanjai yang pertama kali menghasilkan jenis keripik singkong di daerah sekitar Bukittinggi. Bisnis chip di Jalan Sanjai diperkirakan akan dimulai sekitar tahun 1970-an.

Menurut seorang pengrajin bernama Mrs. Rosnita, awalnya hanya ada tiga pengrajin yang mulai menjual chip singkong ini, yaitu Amai Malan, Semai dan Amai menerima. Mereka adalah tiga nenek yang menjual chip singkong di Los Maninjau, area pasar atas, Bukittinggi.


Keberhasilan bisnis ketiga pengrajin yang diilhami warga di daerah Jalan Sanjai untuk berpartisipasi dalam memproduksi chip singkong. Oleh karena itu, chip singkong dari daerah ini kemudian terkenal dengan nama Karupuak Sanjai.Seiring dengan meningkatnya popularitas jiwa ini sebagai oleh-oleh Bukittinggi, ada juga produser chip singkong di daerah lain, bahkan untuk menyebar ke seluruh dunia Minangkabau. Uniknya, nama Sanjai akhirnya merupakan penunjukan umum untuk jenis chip singkong ini dari Bukittinggi.Mrs. Rosnita, pemilik chip Sanjai, bermerek 'Nipik', mengatakan bahwa di satu tempat produksi dapat memproses sekitar 15 karung singkong. Para pengrajin yang juga cucu-cucu dari Anai Malan mengungkapkan, pada hari-hari biasa ia menghasilkan tiga hari seminggu. Namun, selama musim liburan seperti Idul Fitri atau Natal tiba, produksi bisa setiap hari dari pagi hingga malam.Pembuatan chip singkong di Sanjai sebenarnya cukup sederhana. Keripik kuning yang asin dibuat dengan merendam chip singkong dalam rempah-rempah kunyit campuran, bawang putih, dan garam, sebelum digoreng.Keripik singkong pedas dibumbui dengan saus gula yang terbuat dari cabai, bawang merah, bawang putih, dan gula. Saus gula ini diterapkan pada permukaan chip goreng menggunakan kuas, lalu dikeringkan.Di tengah persaingan antara produsen, selain tiga varian umum inovasi baru seperti chip berbentuk tongkat atau chip rempah cabai kering. Selain itu, pengrajin umumnya juga menghasilkan makanan khas lainnya yang disebut DAKAK-DAKAK, yaitu singkong yang dipotong-potong dengan ukuran sekitar 1 cm dan kering.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LKP WIDYA PRABUMULIH

Keripik Pisang Aldhy Sejahtera Di Prabumulih

Keripik Singkong Aldhy Sejahtera Di Prabumulih